Facebook Butuh Instagram untuk Tetap Jadi Raja
Andina Librianty - Okezone
Selasa, 10 April 2012 14:54 wib
27
18Email0
Ilustrasi (Foto: Reuters)
CALIFORNIA - Membeli Instagram dikatakan
sebagai salah satu strategi Facebook untuk tetap menjadi 'jantung' media
sosial. Bahkan menurut analis, bukan hanya memastikan tetap menjadi
'jantung', tapi juga membuat strategi akuisisi untuk menjaga persaingan.
Menurut analis Gartner, Ray Valdes, siapa pun yang berpikir bahwa Facebook membeli Instagram untuk menjaring jumlah pengguna adalah pemikiran salah. Hal itu, kata Valdes, karena sebagian pengguna Instagram dipastikan memiliki akun Facebook.
Lagi pula, katanya, Instagram hanya memiliki satu fitur bahkan jika itu bekerja dengan sangat baik. Karena itu, Valdes percaya bahwa motivasi pembelian kemungkinan karena Facebook ingin mempertahankan Instagram berada di luar genggaman pesaingnya.
"Facebook berada di posisi teratas dari tumpukan web sosial. Ada orang lain yang ingin menggulingkan mereka, tapi tak seorang pun memiliki bagian penting. Instagram akan menjadi senjata dalam gudang orang lain," ujar Valdes, seperti dilansir dari ZDNet, Selasa (10/4/2012).
Valdes juga tidak melihat Instagram merupakan ancaman bagi situs besutan Mark Zuckerberg tersebut. Justru ia percaya, Facebook sedang mencoba menghentikan pihak lain yaitu pesaingnya untuk memanfaatkan keberhasilan Instagram. Maka dengan kata lain, Veldes yakin Facebook tidak berusaha untuk menjaring jumlah pengguna dan menghasilkan basis pengguna yang besar dengan membeli Instagram.
Sementara itu, berbeda dengan Valdes, peneliti senior Telsyte Sam Yip percaya bahwa Instagram adalah sebuah ancaman bukan hanya karena mencegah aplikasi itu ada ditangan media sosial lain seperti Google dan Twitter. "Ini tentang langkah kompetitif untuk mengambil sebuah raksasa potensial. Google dan Twitter belum pernah menjadi pesaing Facebook," ujarnya.
Alasan mengapa Instagram begitu kuat, kata Yip, karena aplikasi itu sangat baik untuk bergai foto dan hal itu menjadi alasan utama untuk menjadi media sosial. "Ini merupakan kesadaran bahwa foto adalah inti dari pengalaman jejaring sosial dan menyadari bahwa ponsel ada di pusat komputasi," jelas Yip.
"Pikirkan tentang Facebook tanpa foto, itu akan menjadi mengerikan. Itu lah sebabnya mereka (Facebook) perlu memastikan untuk memiliki aplikasi foto terbaik saat ini," pungkasnya. (fmh)
Menurut analis Gartner, Ray Valdes, siapa pun yang berpikir bahwa Facebook membeli Instagram untuk menjaring jumlah pengguna adalah pemikiran salah. Hal itu, kata Valdes, karena sebagian pengguna Instagram dipastikan memiliki akun Facebook.
Lagi pula, katanya, Instagram hanya memiliki satu fitur bahkan jika itu bekerja dengan sangat baik. Karena itu, Valdes percaya bahwa motivasi pembelian kemungkinan karena Facebook ingin mempertahankan Instagram berada di luar genggaman pesaingnya.
"Facebook berada di posisi teratas dari tumpukan web sosial. Ada orang lain yang ingin menggulingkan mereka, tapi tak seorang pun memiliki bagian penting. Instagram akan menjadi senjata dalam gudang orang lain," ujar Valdes, seperti dilansir dari ZDNet, Selasa (10/4/2012).
Valdes juga tidak melihat Instagram merupakan ancaman bagi situs besutan Mark Zuckerberg tersebut. Justru ia percaya, Facebook sedang mencoba menghentikan pihak lain yaitu pesaingnya untuk memanfaatkan keberhasilan Instagram. Maka dengan kata lain, Veldes yakin Facebook tidak berusaha untuk menjaring jumlah pengguna dan menghasilkan basis pengguna yang besar dengan membeli Instagram.
Sementara itu, berbeda dengan Valdes, peneliti senior Telsyte Sam Yip percaya bahwa Instagram adalah sebuah ancaman bukan hanya karena mencegah aplikasi itu ada ditangan media sosial lain seperti Google dan Twitter. "Ini tentang langkah kompetitif untuk mengambil sebuah raksasa potensial. Google dan Twitter belum pernah menjadi pesaing Facebook," ujarnya.
Alasan mengapa Instagram begitu kuat, kata Yip, karena aplikasi itu sangat baik untuk bergai foto dan hal itu menjadi alasan utama untuk menjadi media sosial. "Ini merupakan kesadaran bahwa foto adalah inti dari pengalaman jejaring sosial dan menyadari bahwa ponsel ada di pusat komputasi," jelas Yip.
"Pikirkan tentang Facebook tanpa foto, itu akan menjadi mengerikan. Itu lah sebabnya mereka (Facebook) perlu memastikan untuk memiliki aplikasi foto terbaik saat ini," pungkasnya. (fmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar